Pages

Tuesday, October 14, 2014

Menyusup Kuliah di Fakultas Kedokteran UI

Sebenarnya kejadian ini terjadi tahun lalu, ketika saya sedang menikmati liburan musim panas di Indonesia.  Ceritanya berawal dari ajakan Mba Nana untuk menjadi tamu di forum keputrian mahasiswi UI. Sedikit cerita tentang Mba Nana, nama lengkap beliau adalah Radiana Antarianto. Beliau adalah dosen di FKUI dan kami berkenalan ketika Mba Nana sedang menjalani program S3 nya. Mba Nana adalah kaka saya di Hannover, beliau mengenali saya banyak hal diminggu-minggu awal saya tinggal di Jerman. Teringat perbincangan saya tentang mendidik anak di negeri minoritas bersama Mba Nana dan suaminya Mas Jahar, membuat saya memiliki pandangan-pandangan baru tentang eropa. Mba Nana juga pernah mengajak saya berkeliling MHH (Medizinische Hochschule Hannover) dan Uni Kliniknya, saat itu adalah kali pertama saya melihat kehidupan rumah sakit di Jerman.

Kembali ke cerita awal, karena ajakan Mba Nana saya datang ke forum keputrian tersebut. Kami diminta untuk sharing mengenai pengalaman kami di Jerman, seputar kehidupan dan seputar kuliah kedokteran. Agak gugup campur senang sih bisa berbicara di depan para mahasiswi Fakultas Kedokteran UI. Rasanya keinginan saya untuk bisa mengenyam pendidikan disana pun belum hilang.

Setelah acara pun selesai, malu-malu tapi mau, saya berkenalan dengan para mahasiswi tersebut dan bertanya apakah saya boleh mengikuti kuliah mereka. Kebetulan sekali, saat itu mereka akan mengikuti kuliah Biokimia. Saya pun langsung ditarik oleh mereka ke ruangan kuliah. Ketika memasuki ruangan saya merasa semua mahasiswa mengamati saya. Mungkin aneh melihat muka baru disini. Saya pun langsung mengambil tempat duduk dekat teman-teman baru saya. Satu dua menit pertama saya hanya mengamati situasi kuliah. Melihat mahasiswa paling depan yang serius mendengarkan dosennya berbicara, namun ada juga mahasiswa yang jiwa dan raga nya sudah terpisah alias tidak bisa berkonsentrasi lagi. Hmmm...  sama persis seperti disini, pikir saya. Saya pun mencoba berkonsentrasi mendengan apa yang dosen terangkan pada hari itu. Tapi gak bisa... saya belum belajar pelajaran biokimia.. dan.. Oh My God.. bahasanya berubah semua. Saya merasa aneh mendengar kata Asam amino.. Saya belum bisa langsung mengerti bahwa yang dimaksud adalah Aminosäure dalam bahasa jerman. Saya merasa asing dengan bahasa sendiri. Langsung pikiran saya melanglang buana. Bagaimana jika kelak saya bekerja di Indonesia, bagaimana saya bisa beradaptasi terhadap semuanya. Beradaptasi disipun rasanya tidak pernah selesai, nanti saya harus kembali beradaptasi dengan lingkungan sendiri. Akhirnya saya pun membuat rencana untuk datang ke toko buku dan membaca beberapa buku kedokteran dalam bahasa indonesia.

Tak terasa kuliah pun selesai. Saya lanjut berkenalan dengan mahasiswa dan mahasiswi lainnya dan bertukar kontak satu sama lain.  Ketika saya dan Nay, kenalan baru saya berjalan ke luar ruangan, ibu dosen yang membawa kuliah biokimia tadi menyapa kami. Beliau pun bertanya tentang ini dan itu, nama asing yang tidak saya mengerti. Saya mengira-mengira sepertinya yang disebutkan itu adalah nama acara atau organisasi di Fakultas Kedokteran UI. Selama obrolan berlangsung, saya hanya melemparkan senyuman dan menganggukan kepala, berusaha mengikuti alur pembicaran.

Lalu tiba-tiba ibu dosen pun bertanya kepada saya, “Kalo kamu ikut organisasi apa?“.

Haha rasanya saya ingin menertawakan diri sendiri, merasa bodoh ada disini.

Karena saya tidak punya alasan lain, saya pun menjawab, “Hehe.. maaf dok... saya disini sedang kunjungan aja.. mau liat rasanya kuliah di FKUI“.

Tak diragukan lagi sang dosen pun bertanya dimana saya kuliah.

Loh.. memangnya kamu kuliah dimana?“ tanya ibu dosen tersebut.

Saya kuliah di Jerman dok.. hehe.. disini ga keterima jadi kuliah kesana deh..‘‘, jawab saya sambil cengengesan.

Oalaaaah... kalo saya tau dari awal, hati-hati kamu kena bayaran karena ikut kuliah disini.“ jawab ibu dosen itu sambil tertawa.

Haaaah lega rasanya, ternyata ibu dosen itu tidak marah karena saya mengikuti kuliahnya. Bahkan beliau sepertinya penasaran tentang sistem perkuliahan di Jerman. Akhirnya saya pun bisa benar-benar mengikuti alur pembicaran bersama ibu dosen tersebut. Sampai akhirnya saya berpamitan karena harus mengejar kereta pulang ke Bogor. Senang sekali akhirnya saya bisa merasakan kuliah di Fakultas Kedokteran UI, merasakan duduk bersama mahasiswa lainnya, walaupun tidak lebih dari dua jam. Alhamdulillah.. status saya sekarang juga sebagai mahasiswa kedokteran, meskipun bukan di Universitas yang seperti awal saya impikan.


Gießen, 14.10.2014

147-hari-sebelum-Physikum

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. hallo kak, saya ingin mengambil pendidikan kedokteran di jerman, saya masih sprachkurs saat ini di Berlin Sudan 5 bulan, kak apasih bedanya medizin di universitätsmedizin dengan medizin di medizinische Hochschule??

    danke :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo :) itu sama aja ko cuma beda istilah hehe. Semangat terus ya semoga dilancarkan untuk sampai masuk ke kedokteran ;)

      Delete