Ada orang bilang ''Home is where your heart is.'' Dan ini yang saya rasakan setelah selesai melakukan praktikum di RS Terpadu Dompet Dhuafa. Tiba-tiba merasa kangen dengan aktivitas dan orang-orang disana. Ibarat sebuah film, disini saya mendapatkan banyak pesan moral dan pesan spiritual islam.
Saya percaya bahwa hidup kita sudah ada yang mengatur. Orang kaya bisa mendadak miskin, begitu juga sebaliknya. Namun saya belum pernah melihat kasus nyatanya sampai suatu hari seorang ibu datang mengeluh dengan penyakit yang dideritanya. Si ibu berpenampilan rapi, bersih dan terlihat seperti orang yang hidup mampu. Sempat heran kenapa ia datang ke rumah sakit yang ditujukan terutama untuk rakyat miskin. Si ibu lalu curhat kepada kami. ''Saya mah neng dulu bisa ngegaji orang.. Buat beresin rumah, buat kerja sama kita. Mobil ada, kemana-mana gampang. Sekarang saya digaji orang, kerja jadi pembantu. Buat berobat kesini aja mikir berkali-kali, karena ongkosnya mahal banget.'' Kalimat si ibu tadi terasa dekat ke hati saya. Merasa diingatkan kembali bahwa hidup itu berdinamika. Juga atas ketetapan-Nya kita wajib menerima dengan ikhlas.
Di lain waktu, saya mendapat kesempatan untuk bisa berbagi pengalaman ber-islam di Jerman bersama para perawat & staf rumah sakit, juga pasien. Awalnya saya bingung harus bercerita apa ketika saya diminta untuk menjadi pembicara, Saya merasa tidak ada yang berbeda dengan kehidupan yang mereka jalani di Indonesia. Saya mulai saja bercerita tentang banyak hal yang keluar spontan dari otak saya. Tentang mengapa saya memilih Jerman, bagaimana suasana kuliah disana, bagaimana puasa dan solat disana sampai pada cerita bagaimana kami sebagai muslim minoritas di Jerman sangat ingin mendapatkan fasilitas-fasilitas yang mudah untuk belajar islam. Bahwa kami sampai harus belajar membaca Al-Quran via Skype dengan guru di Indonesia. Kami rela extra pergi naik kereta hanya untuk menghadiri pengajian dan banyak cerita lainnya.. Tak menyangka suatu hal yang biasa menurut kita, bisa jadi sebuah motivasi untuk orang lain.
Senang sekali ternyata dengan hal kecil, keberadaan saya bisa bermanfaat juga untuk orang lain. Tidak cuma saya yang menerima banyak ilmu di rumah sakit ini. Ah... semoga rumah sakit ini bisa terus membantu kaum dhuafa, seperti tujuan awal rumah sakit ini didirikan. Semoga pemerintah Indonesia dengan-banyak-aturan-baru-nya-di bidang-kesehatan dapat benar-benar memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses kesehatan dengan fasilitas yang baik.
#curhattengahmalam
No comments:
Post a Comment