Pages

Wednesday, July 6, 2016

Zückerfest 2016 - Lebaran 1437 H

Assalamu'alaikum wr. wb.

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Selamat merayakan hari Idul Fitri bersama keluarga tersayang :) :) Ini adalah kali ke-4 lebaran saya tidak di rumah. Tidak bersama keluarga, menjalankan mudik ke Majalengka, kota asal ayah saya. 

Tapi lebaran saya kali ini tidak kalah menarik dengan lebaran di Indonesia. Saya bahkan memiliki keluarga baru dari Turki dan Suriah.

Sevval adalah teman satu kos saya di kota Gießen. Dia mengundang saya & teman saya, Atiya untuk merayakan lebaran bersama. Ketika kami sampai di rumahnya, kami langsung disambut pelukan hangat dari Ibu Nagis, ibunya Sevval. ''Bayram Mubarak!'', sahut kami riang. Kami pun langsung pergi ke ruang makan untuk menyantap sarapan bersama. 

Keluarga Sevval adalah keluarga yang sangat baik dan ramah. Ayahnya lahir dan besar di Turki. Ia lalu pergi ke Jerman untuk mengadu nasib sampai akhirnya bertemu dengan Ibu Nagis dan menikah. Ibu Nagis sendiri lahir dan besar di Jerman, namun begitu ia tetap bisa menguasai bahasa Turki karena sejak kecil ia selalu diajarkan dua bahasa tersebut oleh orang tuanya. Hal itu pun yang mendasari mereka untuk mengajarkan bahasa jerman dan turki kepada 4 anaknya. Sevval, Batur, Mohammed dan Elwa. Hampir setiap tahun keluarga ini bersilaturahim ke keluarga mereka di Turki, atau kakek mereka datang mngunjungi cucu-cucunya yang tinggal di Jerman. Hal ini menunjukkan begitu eratnya peran negara Jerman dan Turki dalam hidup mereka. 



Elwa, 4 tahun.




Uniknya, Ibu Nagis memiliki selera dekorasi rumah yang 100% mirip dengan Ambu (panggilan untuk mama saya). Rumahnya terlihat seperti rumah barbie, unik & imut hehe.










Und.. das sind die Bilder über unser Zückerfest. Wir haben Küchen gebacken und Süßigkeiten gemacht ;) - Ini beberapa foto perayaan Idul Fitri kita. Kita membuat kue dan manisan ;)









Ich liebe dieses Foto <3  lass mich darüber erzählen!
Saya suka sekali dengan foto ini. Izinkan saya bercerita tentangnya.

Ini adalah foto bersama Ibu Nagis dan keluarga Suriah. Ya, mereka adalah pengungsi Suriah yang meninggalkan rumahnya karena keadaan yang memaksa. Setelah melewati perjalanan yang berat, mereka pergi meninggalkan Suriah lewat jalur udara, darat dan laut. Bahkan si kecil Hayat (baju pink) harus berenang di laut lepas selama 7 jam karena boat yang mereka naiki pecah dalam perjalanan :( 

Mereka sampai di Jerman tidak bersama. 5 anaknya terpisah. Tidak tahu menahu kabar satu sama lain. Sampai akhirnya mereka disini. Berkumpul bersama keluarga lengkap mereka, dan keluarga baru dari Turki dan Indonesia. Mereka sekarang tinggal di gedung yang sama dengan keluarga Sevval. Pemerintah Jerman membiayai semua kebutuhan mereka. Biaya sewa rumah, sekolah anak-anaknya dan les bahasa Jerman untuk mereka. 

Mereka orang miskin? bukan, salah besar. Sang ibu adalah guru. Anak-anaknya pun bersekolah sampai jenjang tinggi. Namun takdir Allah menentukan seperti ini, mereka harus meninggalkan semuanya, rumah, pekerjaan, pendidikan. Yang membuat saya malu adalah.. Mereka sangat ikhlas dengan keadaan sulit yang menimpa mereka bertubi-tubi ini. Sama sekali tidak ada kalimat mengeluh yang keluar dari bibir mereka. Dan saya? Sudah berapa kali saya mengeluh bahkan atas hal-hal sepele?

Teman.. jangan lupa selipkan mereka dalam setiap doa kita. Doa untuk saudara Muslim di seluruh dunia. Di Suriah, di Baghdad, Palestina, Indonesia, dan belahan bumi lainnya. Jangan lupa juga untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun!

Eid Mubarak! Allen ein gesegnetes Eid <3





4 comments:

  1. Selalu terhanyut aku kalo baca cerita2mu. Selamat berbahagia pasca Ramadhan, Syif! Btw, kenapa Deutsch untuk 'Id Fithr itu Zückerfest ya, kenapa jadi gula? Kamu tau ga? :p

    ReplyDelete
  2. Btw si Elwanya ngegemesin banget syif. Oiya yang si Ibu dari Suriah itu kalo berkomunikasi sama kamu dengan bahasa apa ya? Semoga para pengungsi2 itu selalu diberi perlindungan oleh Allah SWT ya Syif.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih sudah baca blog saya :) kurang tau juga kenapa sejarahnya dinamakan Zückerfest. Mungkin diambil dr bahasa turki Şeker Bayramı. Komunikasi kita saat itu pake bahasa inggris, jerman dan arab. Campur2 :)

      Delete
    2. Kalo yang aku tw ya Syif, Zückerfest itu karena kalo pas lebaran, budayanya ya bikin kue kue manis gitu. Kan yang manis manis biasanya identik dengan gula, makanya disebut Zücker, btw arti gula dalam bahasa arab inggris jerman dan turki mirip ya, Sukkarun, Sugar, Zücker dan Seker hehe

      Delete