Pages

Wednesday, July 13, 2016

Be Proactive, Teman!


Akhir-akhir ini semakin banyak pertanyaan yang masuk ke E-Mail mengenai kuliah di Jerman, atau kuliah kedokteran di Jerman. Senang sekali, ini pertanda bahwa blog saya ''ada yang baca'' hehe dan semoga memang bermanfaat dan memotivasi untuk kuliah disini. Karena memang itu tujuan saya menulis pengalaman hidup di blog ini.

Tapi saya sedih.. banyak pertanyaan masuk -yang-sebenarnya-bisa-ditemukan-dengan-mudah-di-Internet. Ataupun hanya-perlu-usaha-sedikit untuk mendapatkan informasinya. Dulu saya juga buta tentang informasi kuliah disini. Tanpa ada basic bahasa jerman, saya membaca website resmi tentang pendidikan jerman langsung. Copy-paste lewat google translate menjadi penolong saya saat itu. Sempat juga saya mendatangi rumah para alumni jerman yang kontaknya saya temui di internet ataupun teman sekitar. Sampai mengarungi panas dan macetnya Jakarta, naik bajaj yang harganya di mahalin, dan pulang dengan kereta terakhir ke Bogor. 

Terlihat ribet, tapi proses itu ternyata membawa banyak pengalaman baru yang ga akan kita dapatkan di tempat lain. Kasarnya, kita ga akan dapat pengalaman itu kalo kita hanya -pasif bertanya, minta dijelaskan, minta diceritakan, minta dicarikan, minta diuruskan-. 

Jadi.. ayo kita lebih proaktif lagi! Info di website-website resmi Jerman berbahasa indonesia spt website kedutaan Jerman, DAAD Jakarta, atau Goethe Institut sudah sangat lengkap. Semua informasi yang kita butuhkan ada disana. Kalau memang mantap untuk kuliah di Jerman, dan ragu soal nilai, atau punya pertanyaan lebih, bisa juga datang langsung dan konsultasi ke kantor DAAD Jakarta. Malahan info yang mereka keluarkan resmi dan akurat loh, daripada bertanya ke saya :) Karena saya hanya memberikan informasi sesuai pengetahuan dan pengalaman pribadi saja. Apalagi saya bukan agen pendidikan yang dibayar oleh teman-teman, jadi ga bisa balas E-Mail secepat mungkin hehe.

So.. saya minta maaf jika pertanyaan yang masuk seperti ''Dokumen yang dibutuhin apa aja kak?''. ''Persyaratannya apa aja ya?''. ''Butuh TOEFL berapa?'' dsb ga saya balas. Karena saya ga mau teman-teman jadi pasif dan terbiasa disuapi informasi tanpa mencari terlebih dahulu. 

.
.
.
.
.
.
Jangan sampe juga teman-teman tanya saya kantor DAAD alamatnya dimana ya :D

Wednesday, July 6, 2016

Zückerfest 2016 - Lebaran 1437 H

Assalamu'alaikum wr. wb.

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ صِيَمَنَا وَ صِيَمَكُمْ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ

Selamat merayakan hari Idul Fitri bersama keluarga tersayang :) :) Ini adalah kali ke-4 lebaran saya tidak di rumah. Tidak bersama keluarga, menjalankan mudik ke Majalengka, kota asal ayah saya. 

Tapi lebaran saya kali ini tidak kalah menarik dengan lebaran di Indonesia. Saya bahkan memiliki keluarga baru dari Turki dan Suriah.

Sevval adalah teman satu kos saya di kota Gießen. Dia mengundang saya & teman saya, Atiya untuk merayakan lebaran bersama. Ketika kami sampai di rumahnya, kami langsung disambut pelukan hangat dari Ibu Nagis, ibunya Sevval. ''Bayram Mubarak!'', sahut kami riang. Kami pun langsung pergi ke ruang makan untuk menyantap sarapan bersama. 

Keluarga Sevval adalah keluarga yang sangat baik dan ramah. Ayahnya lahir dan besar di Turki. Ia lalu pergi ke Jerman untuk mengadu nasib sampai akhirnya bertemu dengan Ibu Nagis dan menikah. Ibu Nagis sendiri lahir dan besar di Jerman, namun begitu ia tetap bisa menguasai bahasa Turki karena sejak kecil ia selalu diajarkan dua bahasa tersebut oleh orang tuanya. Hal itu pun yang mendasari mereka untuk mengajarkan bahasa jerman dan turki kepada 4 anaknya. Sevval, Batur, Mohammed dan Elwa. Hampir setiap tahun keluarga ini bersilaturahim ke keluarga mereka di Turki, atau kakek mereka datang mngunjungi cucu-cucunya yang tinggal di Jerman. Hal ini menunjukkan begitu eratnya peran negara Jerman dan Turki dalam hidup mereka. 



Elwa, 4 tahun.




Uniknya, Ibu Nagis memiliki selera dekorasi rumah yang 100% mirip dengan Ambu (panggilan untuk mama saya). Rumahnya terlihat seperti rumah barbie, unik & imut hehe.










Und.. das sind die Bilder über unser Zückerfest. Wir haben Küchen gebacken und Süßigkeiten gemacht ;) - Ini beberapa foto perayaan Idul Fitri kita. Kita membuat kue dan manisan ;)









Ich liebe dieses Foto <3  lass mich darüber erzählen!
Saya suka sekali dengan foto ini. Izinkan saya bercerita tentangnya.

Ini adalah foto bersama Ibu Nagis dan keluarga Suriah. Ya, mereka adalah pengungsi Suriah yang meninggalkan rumahnya karena keadaan yang memaksa. Setelah melewati perjalanan yang berat, mereka pergi meninggalkan Suriah lewat jalur udara, darat dan laut. Bahkan si kecil Hayat (baju pink) harus berenang di laut lepas selama 7 jam karena boat yang mereka naiki pecah dalam perjalanan :( 

Mereka sampai di Jerman tidak bersama. 5 anaknya terpisah. Tidak tahu menahu kabar satu sama lain. Sampai akhirnya mereka disini. Berkumpul bersama keluarga lengkap mereka, dan keluarga baru dari Turki dan Indonesia. Mereka sekarang tinggal di gedung yang sama dengan keluarga Sevval. Pemerintah Jerman membiayai semua kebutuhan mereka. Biaya sewa rumah, sekolah anak-anaknya dan les bahasa Jerman untuk mereka. 

Mereka orang miskin? bukan, salah besar. Sang ibu adalah guru. Anak-anaknya pun bersekolah sampai jenjang tinggi. Namun takdir Allah menentukan seperti ini, mereka harus meninggalkan semuanya, rumah, pekerjaan, pendidikan. Yang membuat saya malu adalah.. Mereka sangat ikhlas dengan keadaan sulit yang menimpa mereka bertubi-tubi ini. Sama sekali tidak ada kalimat mengeluh yang keluar dari bibir mereka. Dan saya? Sudah berapa kali saya mengeluh bahkan atas hal-hal sepele?

Teman.. jangan lupa selipkan mereka dalam setiap doa kita. Doa untuk saudara Muslim di seluruh dunia. Di Suriah, di Baghdad, Palestina, Indonesia, dan belahan bumi lainnya. Jangan lupa juga untuk selalu bersyukur dalam keadaan apapun!

Eid Mubarak! Allen ein gesegnetes Eid <3