Pages

Tuesday, November 24, 2015

Salju Penyelamat

Melihat salju yang turun di malam ini, membuat hati sedikit tenang.. Setidaknya semua orang dijalan sibuk dengannya.. Menghindari basah, ataupun jalan yang becek. Tidak ada yg peduli dengan tangisan wanita berjilbab di pinggir jalan tadi. Saljupun seakan-akan menghibur kesedihan wanita itu.

Siapa memangnya yang menangis? Saya. Ya, diri saya sendiri. Sedih dan kesal setelah mendapat teguran seorang tutor, karena saya tidak mau melepaskan baju ketika sedang latihan "körperliche Untersuchung".

Baru dua bulan yang lalu saya mendengar cerita seorang mahasiswi indonesia yang mendapat teguran, bahkan ancaman dikeluarkan dari fakultas kedokteran oleh profesornya, karena ia tidak mau melepaskan hijab dan bajunya di depan teman2 mahasiswa laki-laki di kampusnya.

Dan sekarang kejadian tersebut terjadi pada saya. Alhamdulillah hanya sebuah teguran, bukan ancaman. Saya mengerti bahwa hal itu bukanlah sesuatu yang normal untuk mereka. Sekedar melepaskan baju, apa sulitnya? Tapi apakah mereka juga bisa mengerti, bahwa jika kita melakukannya, kita merasa ditelanjangkan seluruh tubuh. Juga menelanjangkan prinsip agama kita.

Apakah sangat fatal, jika dari 8 orang mahasiswa, salah satu mahasiswanya tidak mau melepaskan bajunya? Apakah kelas harus bubar? Apakah seluruh ilmu yang diberikan akan jadi sia-sia?

ya Allah.. maafkan kami.. lindungi kami..kuatkan kami..




Gießen, 24.11.2015
sambil-menikmati-tetesan-salju-yang-jatuh

1 comment: