Assalamu’alaikum wr. wb semuaaa J
Kali ini saya mau menceritakan
Ablauf kegiatan praktikum di Haursaztpraxis (Praktek dokter umum). Seharusnya
sih saya udah mulai praktikum dari dua hari yang lalu. Tapi karena males dan
masih jetlag dari Aachen (*alesan) jadi deh izin dan baru mulai Rabu ini.
Soo... jadi ceritanya praxis (praktek
dokter) ini buka jam 07.00. Perawatnya sudah bersiap-siap mulai jam 06.30.
Mereka ngecek apakah semua Komputer sudah siap dan mendengarkan pesan-pesan
Mailbox dari para pasiennya. Mulai jam 07.00 datang bestellte Patienten (pasien
yang sudah bikin janji) untuk diperiksa di Labor. Bisa diambil darahnya,
pemeriksaan EKG, cek Urin dan Ultraschall. Bagi penderita diabetes biasanya
diminta juga untuk melepas kauskakinya, untuk dilihat apakah ada luka atau
pembusukan pada bagian kaki (typsiches Zeichnen Diabetpatienten). Oya, jangan
harap jam segini udah liat dokter hehe. Mereka baru dateng sekitar jam 08.00
atau 08.15.
Mulai jam 08.15 saya mengikuti
dokter di kamar konsultasinya. Mir ist sehr aufgefallen, pasien yang dateng
kasusnya hampir samaaaaa semua. Kalo ga sakit bagian leher, atau sakit bagian
perut. Diagnosa nya pun juga mirip, sakit bagian leher karena otot-otot
dibagian sana terlalu spannend (tegang), sehingga menyebabkan ketidaknyamanan ketika
menggerakkan kepala atau melakukan pekerjaan dengan banyak gerakan bagian bahu.
Untuk memeriksa otot bagian mana yang tegang, bisa dengan cara ditekan pada
bagian yang sakit (tekan bagian leher dan bahu). Kita akan segera ‘ngeh’ kalo
bagian yang sakit lebih keras disbanding daerah lainnya. Selain itu bisa juga
dengan meminta pasien untuk menggerakkan kepala ke kiri dan kanan, juga atas dan
bawah. Sebagai terapi yang sederhana, kita bisa berikan Wärme/Kälte pada bagian
yang sakit, misalnya Voltaren. Ini akan membuat otot sedikit relax. Bisa juga
dengan quadeln, memberikan suntikan anastesi agar otot menjadi relax kembali.
Pada kasus yang lebih serius, disarankan untuk mengikuti Krankengymnastik 3 mal
die Woche, untuk melatih otot-otot tubuh agar mudah relax.
Pasien yang datang karena mengeluh
sakit bagian perut, biasanya menderita Magen-Darm-Infektion (Infeksi pada
lambung dan usus) atau infeksi pada lambung karena Schutzfaktor pada lambung
yang menurun fungsinya. Ketika saya bertanya pada Frau doktor Böttga, mengapa
tidak banyak variasi kasus hari ini, ia hanya bereaksi „So ist es im
Hausarztpraxis“ – ya memang begini di praktek dokter umum. Ternyata memang kita
tidak banyak menemukan kasus baru disini. Tiba-tiba jadi kepikiran, mungkin di
musim-musim ujian akan datang lebih banyak lagi pasien (terutama mahasiswa),
yang mengeluh sakit kepala dan sakit leher agar bisa dapat surat keterangan
sakit dan diizinkan tidak mengikuti ujian hehe :D
Serunya lagi.. ketika saya sedang
mengikuti dokter Böttga memeriksa seorang alte Omi (nenek tua), nenek ini memperhatikan
saya secara tidak biasa. Saya
pun seperti mengenalinya. Ketika melihat nama yang tertera pada kertas resep „Emmi
Weber“. Nama yang tidak asing. Iseng lah saya bertanya padanya
Saya : “Frau Weber, wurden Sie
schonmal operiert? Vielleicht im St. Josefs?“ – Ibu Weber, apakah Ibu pernah
dioperasi? Mungkin di rumah sakit St. Josefs?
Fr. Weber : „Ja, war ich. Das war
Schulter-OP. Ich hab mir schon gedacht. Ihr Gesicht habe ich schon erkannt. „ –
Iya, pernah. Waktu itu operasi bagian bahu. Saya sudah menyangka, saya
mengenali wajah anda.
Saya : „Das war aber schon lange
her, ne? März 2014? Sie waren bei Herrn Doktor Askevold. Schön, dass Sie an mich
noch erinnern. Sonst alles gut? – Itu udah lama kan ya? Maret 2014. Anda dulu
sama dokter Askevold. Senang anda masih mengingat saya. Kabar anda baik?
Lalu kami berbicang-bincang cukup
lama. Sampai akhirnya dokter Böttga datang memberikan resep dan pembicaraan
kami pun berakhir.
Saya : „Ok, Frau Weber..
vielleicht treffen wir uns wieder irgendwannmal. Ich wünsche Ihnen alles Gute!!‘‘
– Ok Ibu Weber, mungkin kita ketemu lagi kapan-kapan. I wish you all the
best!!.
Fr. Weber : „Ja aber hoffentlich
nie wieder im Krankenhaus oder im Praxis hehe. Tschüß meine Süße!“ – Ya, tapi
semoga ga ketemu di rumah sakit atau di praktek dokter hehe. Bye meine Süße!
Senangnya bertemu dengan Frau
Weber hari ini. Terlebih lagi dia mengenali saya. Padahal saya ingat, saat di
rumah sakit St. Josefs, saya tidak terlalu sering bertemu dengannya. Hanya
sesekali mengantarkan makanan dan pernah membantu Frau Weber ketika mandi dan
memakai baju, karena saat pasca operasi, tangan kanannya masih belum bisa
berfungsi dengan baik. Hal ini yang membuat saya suka bekerja di bidang
kesehatan. Bertemu banyak orang baru, berkenalan dan mengenal banyak cerita
tentang mereka. Membuat hidup semakin berwarna ;)
Gießen, 09.09.2015
Sambil-menikmati-anggur-manis-ditemani-lagu-maher-zain