Pages

Thursday, February 9, 2017

Lupa (Daftar) Ujian?

''Syif.. hasil ujian Dermataologie udah keluar ya?''

''Iya.. lo lulus ga?''

''Hehe..... gue dapet email dari Dekanat, karena lupa daftar ujian. Jadi ujian gue yang ditulis kemaren ga keitung.''

''Laaahhh.. kebiasan deh!! dateng lah ke Dekanat, mohon-mohon biar diitung, jadi lo gausah nulis ulang.''

''Biarin aja lah... tinggal nulis ulang, ga masalah.''

*lalu saya bengong ko bisa-bisa nya dia santai begitu*


---------------------------------------------------------



''Gue pasrah aja deh sama ujian yang sekarang, gue ga sempet belajar farmakologi sama sekali. Gue salah liat tanggal sih,  dikira ujiannya baru hari Jumat.''



---------------------------------------------------------



''Syifa ambil semua ujian semester ini?''

''Iya, ambil aja lah. Semoga lulus semua, kan enak jadi liburan ga usah belajar sama sekali. Tinggal fokus bikin makalah sama praktikum.''

''Gue juga pengennya gitu.. tapi gue lupa daftar ujian Ortopedi, mana pendaftarannya udah tutup lagi.''

''Hmmm.. tapi ga lupa daftar ujian Chirurgi kan? ujiannya senin ini, lebih dulu dari Ortopedi.''

''Hah yg bener???!!! Kalo gitu gue kelewatan dua ujian dong!!!''

''Emangnya kenapa ga dari awal daftarin aja semua ujian.. kalo ga siap, tinggal batalin lagi.''

''Ga mau... takut lupa batalin, terus gue nulis tanpa persiapan lagi.''

''Ya kalo sekarang jadinya, udah persiapan tapi ga bisa nulis karena belum daftar kan?!''



---------------------------------------------------------


Lupa (daftar) ujian.

Cerita diatas cuma sepenggal dialog antara saya dengan tiga teman yang berbeda. Kenapa saya pengen bahas tema ini? Pertama, karena saya suntuk entah kenapa belajar ga bisa konsentrasi. Jadi yaa nulis aja hehe. Kedua, karena salah satu dialog baru terjadi tadi pagi sebelum kita ujian farmakologi. Ketiga, karena ini passiert immer wieder.

Menurut saya, lupa (daftar) ujian itu adalah kecerobohan yang amat sangat fatal. Gimana ga fatal, udah belajar tapi ga bisa nulis ujian. Emang sih kita belajar bukan hanya untuk ujian, melainkan juga untuk di dunia kerja nanti. Cuma kan tetep aja. Untuk kuliah kedokteran (mungkin juga jurusan lain) kita perlu mengulang-ulang terus tema yang akan diujikan biar nanti pas nulis ga ngeblank. Lagipula efeknya bisa berkepanjangan.. Kalo lupa daftarnya banyak, otomatis ujian yang harus digeser ke Termin berikutnya semakin banyak. Sementara kita bakal masuk ke semester baru. Ga jarang ada temen yang jadinya kewalahan saking numpuknya utang ujian. Akhirnya ambil jalan lain yaitu mundur satu atau dua semester. 

Sayang banget kan? Apalagi kita sebagai mahasiswa asing, yang selalu ditagih sama Ausländerbehörde - Kapan Anda lulus?! - bakal terus dikontrol kuliahnya sama mereka. Belum lagi buat kita-kita yang kuliah sambil kerja. Kalo harus mundur beberapa semester, berarti banting tulang kuliah sambil kerjanya harus diperpanjang lagi waktunya. Lebih lama lagi. Masih kuat?

Nah.. ayo deh kita coba minimalisir kecerobohan kecil yang bisa berakibat besar, seperti yang saya singgung ini. Caranya gimana? Kalo saya pribadi cuma punya satu solusi, yaitu atur Plan dengan baik.


1. Buku Agenda

Orang Jerman itu terkenal sangat terencana. Mau ajak main juga harus bikin janji dulu. Sebagian besar yang saya temui juga pasti punya buku agenda tahunan masing-masing seperti di gambar ini. Buku agendanya juga bentuknya bermacam. Dari yang ukuran normal sampai yang pas masuk saku dan gampang dibawa kemana-mana. 

Saya pernah peinlich banget, ketika lagi kumpul dengan teman-teman mahasiswa. Kita kumpul untuk bagi jadwal kerja selama satu bulan kedepan. Semuanya sudah siap mencatat waktu kerja masing-masing dalam agenda cantiknya, dan saya sibuk menyobek kertas dari buku kuliah saya karena dulu ga punya buku agenda seperti itu :'')

Nah, bisa nih kita coba tulis waktu-waktu penting di agenda ini. Misalnya jadwal ujian semester, kapan terakhir daftar ujian, kapan paling lambat bayar semesteran, kapan harus perpanjang buku perpus. Sampe rencana-rencana kecil misalnya ''Selasa janji buatin bakso'' atau apalah hehe.


2. Mobile Text Reminders







Wie es funktioniert, sag das Gerät selber. Udah pada tau lah ya gimana pakenya.. :D















3. Basteln Agenda Sendiri 




Kalo yang ini cara paling konvensional yang saya gunain. Maaf ada bebeknya di foto hehe. Es hat mir aber wirklich geholfen. Saya paling suka cara ini, karena saya jadi punya Übersicht atau bayangan di semester tersebut saya mau gimana, mau belajar santai atau belajar serius, mau ambil kerja parttime atau harus fokus belajar. Maksudnya gimana? Jadi misalnya saya bikin agenda untuk semester ini, dari Oktober 2016 sampai Februari 2017. Lalu saya tandai sejak awal waktu-waktu ujian saya. Terus diliat,  ''Oh ternyata di Februari cuma punya satu minggu free, setelahnya harus berjuang untuk ujian 7 mata pelajaran. Jadi kurang lebih dari awal Desember 2016 udah mulai belajar. Pertengahan Januari 2017 udah harus selesai semua materi, jadi di 2 minggu sisanya tinggal mengulang.''


Yang bikin makin ''mantap'' adalah, saya tempel jadwal ini di depan meja belajar. Jadi ya otomatis diliat terus tiap hari. Jadi kemungkinannya sedikiiiiit banget untuk bisa lupa daftar ujian, lupa kapan ujian, bayar tagihan ini itu dsb. Akan ngebantu banget buat proses persiapan ujian juga, jadinya am Ende ga harus SKS (Sistem Kebut Semalam.) Hitung-hitung belajar biar ga men-dzalimi tubuh sendiri juga, karena ga harus memforsis belajar hehe :)


Segitu dulu mungkin ya ide-ide dari saya untuk meminimalisir kecerobohan kita di dunia-mahasiswa-dalam-mempersiapkan-ujian. Sekalian jadi belajar juga untuk menjaga waktu, biar punya karakter Harishun 'ala Waqtihi (pandai menjaga waktu) dalam diri kita. Meskipun agak telat ya kayaknya, karena sebagian besar udah mulai liburan semester. Semoga tetap bermanfaat dan mohon doanya untuk kelancaran 6 ujian saya yang akan datang ;) Wassalamu'alaikum!






Gießen, 12 Jumadil Awal 1438
Jumuah Mubarak and have a wonderful day insyaAllah!