Pages

Sunday, July 6, 2014

Rasanya seperti mimpi..

Rasanya seperti mimpi..
Merasakan tubuh ini memasuki ruangan beraroma khas
Ruangan dimana higienitas menjadi nomor satu
Ruangan dimana semua orang berpakaian sama
Ruangan dimana alat-alat besar berada, yang saya sendiri tak tahu apa fungsinya

Rasanya seperti mimpi..
Ketika melihat semua orang sibuk pergi kesana kemari mempersiapkan sesuatu
Seseorang sibuk menyiapkan alat-alat yang sekilas saya lihat seperti alat-alat reparasi mobil
Semua orang menghiraukan kehadiran saya
Saya seperti invisible dihadapan mereka

Satu jam pun berlalu..

Rasanya seperti mimpi..
Ketika Aktor di ruangan ini pun datang..
Berkata kepada saya dengan gaya nya yang berwibawa
Lalu pergi kembali menghiraukan saya
Itulah Sang Aktor, yang bermain di lapangan operasi untuk dua jam kedepan

Rasanya seperti mimpi..
Ketika dinginnya air menyentuh tangan saya
Sentuhan dingin desinfektan membuat panas dan perih tangan saya yang sedang terluka
Ya.. rasanya seperti mimpi.. saya mencuci tangan saya agar steril, mempersiapkan kerja pertama saya di ruang operasi

Rasanya seperti mimpi..
Ketika seseorang memakaikan baju steril kepada saya
Memakaikan sarung tangan putih
Saya memutarkan badan saya, untuk mengikatkan baju steril ini
Lalu melipat tangan saya agar tidak tersentuh oleh benda-benda tidak steril
Persis seperti di dalam video-video yang sering saya lihat di youtube

Ya.. saya berpakaian steril..

Rasanya seperti mimpi..
Ketika suasana sekejap menjadi hening..
Satu cahaya menerangi arena kerja kami
Semua orang fokus menatap kepada satu tubuh yang berbaring di tengah

Rasanya seperti mimpi..
Ketika melihat sang Aktor mengeluarkan pisaunya yang tajam
Menyayat perlahan-lahan lapisan kulit yang tebal
Cairan berwarna merah pekat pun mulai tampak
Alat-alat kecil berbagai bentuk mulai digunakan

Rasanya seperti mimpi..
Saya mulai mempertajam indra penglihatan saya
Bersiap-siap kapankah pekerjaan saya dimulai
Tangan saya sigap
Ketika tangan penuh bercak darah memberikan komando kepada saya
Saya menahan kuat lapisan otot arena operasi
Satu, dua, tiga menit…
Kekuatan saya masih penuh
15 menit setelahnya otot saya terasa keram dan kaku

Rasanya seperti mimpi..
Hampir tiga jam lebih saya berdiri
Melihat bagaimana arena operasi disayat, dipalu, dibor dan sebagainya
Mata saya mulai buram
Saya pun mulai mengkhayal
Bersyukur atas pekerjaan baru ini
Tidak menyangka
Mendapatkan kesempatan luar biasa, meskipun saya baru menginjak semester 3 pre Klinik

Giessen, 04.07.2014